Just A Dream [Fanfiction] Chap. 1
POSTED ON: Dienstag, 8. Februar 2011 @ 12:51 | 0 chocomments
"Just A Dream"
Chapter 1: My Life
© Miracle Sound
Disclaimer: VOCALOID © Crypton Future Media
.
.
‘migikata ni murasaki choucho kisu wo shita kono heya no sumi de
setsunai to iu kanjou wo shiru
hibiku piano fukyou waon
warui yume ni unasareta watashi wo hayaku okoshite
donna koto demo
hajimari wa sasai na koto deshou?
doko ga ii ka nante kikarete mo komaru
kirei na yoru ni modowasareta mama yukue fumei dakara’'
Malam ini, bintang-bintang bertaburan. Aku memandanginya dari dalam kamarku. Aku duduk diatas tempat tidurku yang empuk dan melihat keluar jendela. Kamarku memang tidak terlalu besar sih, tapi aku suka. Aku merasa nyaman berada disini. Aku memandangi bintang-bintang yang indah itu sambil mendengarkan alunan lagu kesukaanku. Ya ‘Migikata no Chou’ yang dinyanyikan penyanyi remaja yang sedang naik daun, Len Kagamine. Aku menyukai suaranya yang lembut itu. Rasanya menenangkan jiwa.
“ngghh!! Hoamm!” aku mengucek mataku yang sudah mulai memerah karena mengantuk. Berhubung udara makin dingin, maka kuputuskan untuk tidur. Aku pun menutup jendelaku dan berbaring di kasur empuk-ku lagi. Baru aku memejamkan mataku sebentar, ada yang mengetuk pintu.
“Siapa?” gumamku.
“Kak Rin, permisi”
“Ah, silahkan masuk Rui, pintunya gak dikunci kok”
“Iya, maaf mengganggu ya kak. Kakak belum tidur?”
“Hmm? Belum, hehe. Rui ada apa?” aku menyilahkan adikku, Rui Kagene duduk di tempat tidurku.
Ya, aku Rin Kagene, anak sulung dari Keluarga Kagene. Aku punya dua adik, mereka kembar. Namanya Rui dan Rei Kagene. Kami bukanlah orang yang kekurangan, kami berkecukupan. Ayah kami, Kiyoteru Kagene adalah kepala perusahaan Kagene. Kagene corp. termasuk perusahaan yang besar. Kagene corp. adalah pabrik mainan, permen dan cokelat yang terkenal di Jepang. Ibu kami sudah meninggal saat melahirkan Rui dan Rei, jadi kami hanya tinggal bersama ayah kami saja.
“Begini loh kak, besok kita kan liburan, bagaimana kalo kita ke tempat kak Neru saja?” Rui memasang tampang memelasnya, itulah kebiasaannya kalau sedang ingin sesuatu.
“Eh… Enggh.. Gimana ya? Rei mau gak?”
“Rei mau kok kak! Kita besok ke tempat kak Neru ya! Boleh ya, boleh yaaaaa!!” Rui memohon sambil memegang tanganku– tepatnya sih meremas tanganku.
“I-iya deh iya! Besok kita ke rumah Neru, tapi lepaskan tanganmu! Sakit nih!!” aku meringis kesakitan. ‘Ni anak kekuatannya hebat juga. Sakit nih tangan’ pikirku
“Oke kak! Muach! Love you!~ Rui balik ya!” Rui mencium pipiku lalu berlari menuju kamarnya.
“Iya! Besok ke rumah Neru ya, asik juga.. Hehe” aku menyelimuti diriku sendiri dan terlelap, masuk ke dunia mimpi…
.
.
.
.
“Rin! Bagaimana? Barang-barangnya sudah dimasukkan ke mobil belum?”
“Iya ayah! Sudah!”
“Cepat kak Rin! Kami sudah tidak sabar!” Rei berteriak dari dalam mobil, yah, mereka memang sangat kompak! Wajahnya sangat mirip. Yah, wajah, rambut dan wajah Rui memang mirip juga sih denganku. Kami bagaikan refleksi.
“Rin coming! Hahay!” aku langsung duduk di kursi depan. Disamping ayahku! Tak kusangka ayah ikut dengan kami!
“Sudah semua kan? Ayo berangkat!”
“YOOO!!! Kerumah paman! Asiik” kami berteriak penuh semangat. ‘Semoga hari ini hari yang menyenangkan!’ pikirku
~To be continued~
A/N: Yak! Ini fanfic-ku, hasil ideku sendiri loh. Hahay! Chapter selanjutnya aku publish di Fanfiction.net! wkwkwkw XD nanti saya kasih linknya kalo udh update ya!
Eh saya minta pendapat dong. Bagus Sad ending atau Happy ending? Saya masih bingung tentang endingnya T^T
Jangan lupa review ya!~ XD
lanjutannya ada disini
thx ya all~ ^^